Rabu, 09 November 2011

koran pendidikan

/http://www.koranpendidikan.com/

Pendidikan pada era informasi adalah pendidikan berbasis teknologi komunikasi dan informasi.

Pendidikan pada era informasi adalah pendidikan berbasis teknologi komunikasi dan informasi.
By admin
Friday, November 13, 2009 15:31:00Clicks: 2730Send to a friendPrint Version
 
Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam rangka mewujudkan Keunggulan Proses BelajarOleh: administrator
Last Updated on Fri, 13 Nov 2009 15:31
Pendidikan pada era informasi adalah pendidikan berbasis teknologi komunikasi dan informasi.
Pendidikan berbasis ICT ditandai dengan dimanfaatkannya banyak teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuknya yang nyata adalah berkembangnya pembelajaran melalui e-learning atau online course. Tersedianya berbagai tools dan opsi untuk synchronous dan asynchronous learning membuat sekolah dan universitas mudah mengadopsi inovasi tersebut. Meskipun tidak sedikit diantara mereka yang bingung memilih. Contoh pemanfaatan asynchronous tools yang telah berkembang saat ini antara lain dalam bentuk forum diskusi online, ujian online, meng-upload dan men-download.
Sedangkan contoh pemanfaatan synchronous presentation tools antara lain melalui audio/video streaming, dan polling. Selain itu masih tersedia teknologi lain yaitu teknologi nirkabel (wireless) dan mobile technologies. Melalui apa yang disebut information superhighway,kini tersedia infrastruktur yang mampu memberikan layanan yang luar biasa kecepatannya. Tersedianya satelit generasi baru dengan orbit bumi yang rendah telah memungkinkan timbulnya frekuensi baru untuk komunikasi terrestrial. Secara wireless pertukaran informasi berupa teks, audio dan video dapat dilakukan dengan mudah.
Singkatnya kini pendidikan berbasis Web atau internet telah menggejala dan dapat dengan mudah Anda ikuti. Meskipun demikian masih banyak orang yang mempertanyakannya. Ada yang optimis dan banyak yang pesimis. Ada yang menemukan ironi bahwa “there is no learning in e-learning” (Bonk, 2004). Marilah kita lihat salah satu hasil kajian yang terkait dengan hal tersebut. Curtis J. Bonk, professor di Indiana University yang telah melakukan berbagai penelitian tentang e-learning sejak 2001,salah satunya dalam laporan bertajuk “Online Teaching in an Online World” mencatat bahwa kini semakin banyak instruktur, guru dan professor yang mempelajari dan menerapkan online teaching. Hal yang menarik pada 2003-2004 kebanyakan mereka adalah wanita (53%).
Keterampilan penting yang mereka pelajari secara online adalah tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran dan bagaimana mengembangkan online course. Kini di Amerika telah berkembang berbagai mitos berkaitan plus minus online learning, tetapi semakin banyak yang menawarkan pembelajaran secara online. Siswa pun semakin menggemari simulasi dan pengalaman virtual di lingkungan virtual, serta menyukai sekaligus terampil memanfaatkan buku elektronik yang disajikan secara hypertext.
Persyaratan terselenggaranya pendidikan berbasis teknologi komunikasi dan informasi (ICT)
Pendidikan berbasis ICT dapat terselenggara dengan baik apabila persyaratan yang terkait dengan ketersediaan teknologi, penguasaan pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan content,dukungan policy dan kesiapan masyarakat dipenuhi. Tanpa keempat syarat minimal tersebut dipenuhi mustahil pendidikan semacam itu akan terlaksana
Sumber: Pustekkom
http://pustekkom.depdiknas.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=96:pembelajaran-berbasis-teknologi-informasi-dan-komunikasi-dalam-rangka-mewujudkan-keunggulan-proses-belajar&catid=41:artikel&Itemid=75

Tingkat Pendidikan Masyarakat Menurun

Tingkat Pendidikan Masyarakat Menurun
JAKARTA - Tingkat pendidikan masyarakat Indonesia pada tahun 2011 menurun dibandingkan dengan tahun 2010. Banyak masyarakat yang putus sekolah dan tidak bisa melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi.
Hal tersebut berdasarkan data dari United Nation Development Programme (UNDP) yang dikeluarkan pada 2 November 2011 dalam Human Development Index. �Indonesia di posisi 124 di bawah Filipina. Tahun lalu kita di ranking 108. Memang tahun 2011 ini jumlah negara yang ikut bertambah menjadi 187 negara dari tahun lalu yang hanya 169. Kita turun dari tahun lalu,� kata Menteri Pendidikan dan Kebudayan M Nuh dalam jumpa pers di kantornya Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (8/11).
Menurut M Nuh, penilaian tersebut terdiri atas tiga komponen, yakni kesehatan hidup masyarakat, pengetahuan, dan pendapatan bruto per kapita. Namun, yang akan dibahas hanya komponen pengetahuan atau rata-rata lama bersekolah masyarakat Indonesia.
Putus Sekolah
Pemerintah berupaya meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas. Upaya yang dilakukan dengan memperkecil angka putus sekolah dan meningkatkan angka melanjutkan antarjenjang pendidikan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, cara yang paling efektif untuk menaikkan rata-rata lama sekolah bukan menyekolahkan kembali penduduk yang telah berusia 40 tahun, namun jangan ada peserta didik yang putus sekolah.
Menurutnya, komponen tersebut menjadi indikator penting untuk menentukan indeks pembangunan manusia (IPM) dari sektor pendidikan. Indeks pendidikan mempunyai peran penting dalam menentukan IPM Indonesia.
Indeks pendidikan memberikan kontribusi sebanyak 0,584, sedangkan indeks kesehatan 0,779 dan indeks pendapatan 0,518.
Mantan Rektor ITS itu mengungkapkan, ada perbedaan dalam perhitungan indeks pendidikan antara UNDP dan Kemdikbud. Perhitungan indeks pendidikan versi UNDP menggunakan rata-rata lama sekolah 5,8 tahun diukur dari penduduk berusia 25 tahun ke atas, sedangkan Kemdikbud menggunakan data Badan Pusat Statistis (BPS) yaitu 7,9 tahun diukur dari penduduk berusia 15 tahun ke atas. (K32,dtc-37)
Diupload oleh : hans (-) | Kategori: Berita Koran Pendidikan | Tanggal: 09-11-2011 08:31

Minggu, 06 November 2011

NUPTK Kab. Nganjuk

 http://dl.nuptkinfo.tk/data/D_05_JAWA_TIMUR_KAB._NGANJUK.XLS.html

Kegiatan Pramuka MIN Sumberkepuh



Pramuka adalah salah satu Kegiatan Ekstra kurikuler yang di adakan di MIN Sumberkepuh, Yang bina dan di dampingi oleh Pembina senior dari SMANTAN yaitu SHOLIKIN atau biasa di panggil kak SHOLI dan dibantu oleh kakak-kakak Pembina yang lain. Sebagaimana kegiatan Ekstra pada umumnya Pramuka di MIN Sumberkepuh juga memiliki kegiatan Rutin yaitu Kegiatan Outbond dan lintas alam dan Persami.Kegiatan Outbond dan lintas alam terjadwal pada liburan semester satu sedangkan kegiatan Persami pada semester kedua.selain kegiatan tersebut masih banyak lagi kegiatan-kegiatan pramuka disela-sela kedua kegiatan tersebut diantaranya adalah Cycling ,permainan,dan sebagainya. Kegiatan ini disambut baik oleh peserta didik MIN Sumberkepuh karena disamping menambah wawasan juga menumbuhkan minat bakat pada peserta didik.

OUT BOND EDUKASI SEJARAH DAN PENGENALAN ALAM PRAMUKA GUDEP MIN 11 NGANJUK TAHUN 2017           Out Bond merupakan kegiatan ruti...